Beranda | Artikel
Salah Ucap Sedikit Saja, Fatal Akibatnya (Pelajarilah Bahasa Arab)
Sabtu, 28 Desember 2013

Bahasa Arab adalah bahasa yang unik, lengkap, sempurna dan sangat indah bagi yang sudah menguasainya. dan ia memang bahasa pilihan Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) sebagai bacaan yang berbahasa Arab, agar kalian memahaminya.” (yusuf:2)

 

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,

وذلك لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس؛ فلهذا أنزل أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل، بسفارة (8) أشرف الملائكة، وكان ذلك في أشرف بقاع الأرض، وابتدئ إنزاله في أشرفشهور السنة وهو رمضان، فكمل من كل الوجوه

“Yang demikian itu (bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia diturunkan (Al-Qur’an) kepada rasul yang paling mulia (Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam), dengan bahasa yang termulia (bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (Jibril), ditambah diturunkan pada dataran yang paling muia diatas muka bumi (tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (Ramadhan), sehingga Al-Qur’an menjadi sempurna dari segala sisi.”[1]

 

Berikut beberap hal yang harus diperhatikan dan semga bisa memotivasi kita agar memperlajari bahasa Arab.

salah baca sedikit saja bisa fatal akibatnya

contohnya,

-kalimat (الله أكبر) “Allahu akbar” artinya: Allah Maha Besar

Jika dibaca (آلله أكبر) “AAllahu akbar”  dengan huruf alif dibaca panjang, artinya: apakah Allah Maha Besar?

Akibatnya fatal sekali !

 

-surat Al-Fatihah ayat ke-5,

إياك نعبد وإياك نستعين

Jika dibaca “IYYaaka na’budu” dengan tasydid huruf “ya” artinya: “Hanya kepada-Mu Kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.

Jika dibaca “iYaaka na’budu” tanpa tasydid huruf “ya” maka artinya: ““kepada cahaya matahari  kami menyembah dan kepada cahaya matahari kami meminta pertolongan”

 

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan hal ini dalam tafsirnya,

وقرأ عمرو بن فايد بتخفيفها مع الكسر وهي قراءة شاذة مردودة؛ لأن “إيا” ضوء الشمس

“’Amr bin Faayid membacanya dengan tidak mentasydid (huruf ya’) dan mengkasrah (huruf alif). Ini adalah bacaan yang aneh/nyeleneh dan tertolak. Karena makna “iya” adalah cahaya matahari.”[2]

Ini juga fatal akibatnya !!

 

Masih ada contoh yang lain misalnya “JamAAl” artinya keindahan sedangkan “jamAl” artinya unta.

 

Ada dua kata yang berbeda satu huruf saja  artinya bisa berkebalikan

jika kita salah sebut atau tidak menguasai makhraj huruf, akibatnya bisa fatal

Misalnya,

-(نعمة) dan (نقمة) “ni’mah” dan “niqmah” artinya: nikmat dan sengsara

-(عاجلة) dan (آجلة) “’aajilah” dan “aajilah” artinya: yang segera dan yang diakhirkan/tertunda

-(قادم) dan (قديم) “Qoodim” dan “Qodiim” artinya: yang akan datang dan yang lampau

-(مختلف) dan (مؤتلف) “mukhtalifun” dan “mu’talifun” artinya: berbeda dan bersatu

Dan masih banyak contoh yang lain.

 

satu kata bermakna ganda dan maknanya berkebalikan sekaligus

ada beberapa kata bisa bermakna ganda dan uniknya maknanya bisa berkebalikan. Dibedakan maknanya dari konteks kalimat. Misalnya,

-kata (زوج)  “zaujun” arti aslinya adalah suami dan uniknya dia juga berarti pasangan,sehingga bisa kita artikan istri, dan kita lebih mengenal bahwa bahasa arab istri adalah (زوجة) “zaujatun”. contoh yang valid dalam Al-Quran:

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ

“Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini” (Al-Baqarah: 35)

 

Dan anehnya bin ajaib: ada yang berdalil bolehnya homoseksual dan gay dengan ayat ini, karena diterjemahkan “zaujun” disitu dengan suami (adam memiliki suami), sungguh merupakan kebodohan dalam berbahasa

 

Dalam ayat digunakan  (زَوْجُكَ) “zaujuka” bukan (زوجتك) “zaujatuka”

 

Dan (زوج)  “zaujun” bentuk jamaknya (أزواج) “Azwaajun”, dan sekali lagi contohnya dalam Al-Qur’an yaitu doa yang sering kita baca,

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً

“”Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqon:74)

 

Dalam ayat digunakan (أزواج)”azwaajbukan (زوجات) “zaujaat

 

-kata (بيع) “bai’un” artinya penjualan, dia juga bisa berarti kebalikannya yaitu: pembelian. Dalam bahasa Arab pembelian lebih dikenal dengan (شراء) “syira’”.

Penerapannya dalam hadist,

إِذَا اخْتَلَفَ الْبَيِّعَانِ فَالْقَوْلُ قَوْلُ الْبَائِعِ وَالْمُبْتَاعُ بِالْخِيَارِ

“Apabila penjual dan pembeli berselisih maka perkataan yang diterima adalah perkataan penjual, sedangkan pembeli memiliki hak pilih “. (HR. At-Tirmidzi III/570 no.1270, dan Ahmad I/466 no.4447. Dan di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ Al-Ghalil no: 1322)

 

Begitu juga dalam ayat Al-Quran

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“… padahal Allah telah menghalalkan jualbeli dan mengharamkan riba…” (Al Baqarah: 275)

-begitu juga dengan kata (قمر) “qomar” yang artinya bulan bisa berarti matahari juga dan masih ada contoh yang lain.

 

 

Demikian semoga bermanfaat

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam

 

@Gedung Radiopoetro FK UGM, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 

 


[1] Tafsirul Qur’an Al-Adzim 4/366, Darul Thayyibah, cet.ke-2, 1420 H, Asy-Syamilah

[2] Al-Jami’ Liahkamil Qur’an 1/134, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, cet.ke-2, 1384 H, Asy-Syamilah

 


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/salah-ucap-sedikit-saja-fatal-akibatnya-pelajarilah-bahasa-arab.html